nusakini.com-Jakarta- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengajak para pemuda serta remaja masjid sebagai generasi penerus bangsa, untuk menggalakkan program peningkatan minat baca. Menteri Syafruddin yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyampaikan bahwa saat ini masjid pun tidak hanya dijadikan tempat ibadah, melainkan juga menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam dan pusat kajian keislaman. 

“Kemudahan akses untuk memperoleh buku buku Islam merupakan cara yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam pembukaan acara Islamic Book Fair ke-18, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/02). 

Menurutnya jika minat baca rendah dapat meningkatkan potensi serta resiko terhadap penyebaran konten negatif. Berbagai ujaran kebencian, berita hoax, isu radikalisme dan intoleransi yang disebarkan tanpa disaring terlebih dulu merupakan akibat dari dangkalnya pemikiran dan pemahaman mengenai informasi yang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia. 

Menteri Syafruddin mengatakan bahwa melalui membaca, seseorang dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi didunia, karena memang buku merupakan jendela dunia. Melalui buku kita dapat bangkit dan mengelola perbedaan yang di dalamnya terdapat proses pembelajaran baru untuk mengubah masa depan kearah yang lebih baik lagi. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa melalui acara Islamic Book Fair Tahun 2019 diharapkan menjadi sebuah momentum untuk mengaktifkan minat dan budaya membaca buku, terutama tentang Islam. Terselenggaranya kegiatan tersebut pun merupakan tekad dan komitmen yang kuat dalam upaya menjngkatkan minat baca masyarakat khususnya buku tentang keislaman. (p/ab)